23 Oktober 2010

TANAK TANAK TANAK!!!!


"Allahu Akbarrr!!!"


"Errrrkkkk...."

"Adeyyhhhh...."

"Kurrrreeeennggggggggg....."

Seringkali kita mengeluarkan ekspresi-ekspresi ini bila diberi tanggungjawab. Bukan ingin menyebut sifat orang lain, ya, diri sendiri ini pun amat selalu mengatakan perkataan-perkataan ini. Setiap kali mengeluarkan kata-kata ini, jarang sekali kita memikirkan, kata-kata ini bakal kita terima apabila tiba masanya kita akan memberikan tanggungjawab.


Rasa dianiaya oleh orang lain?

"Ceh sedapnye diorang letak nama aku, diorang sedap-sedap je rehat"

Perasaan ini kadangkala tidak boleh dielakkan, malah memang hak si pemilik diri mengatakan begini, sebab bila dia diberi tanggungjawab, orang lain hanya melihat dan hanya dia akan buat kerja. Mengapa sampai begini tanggapan kita bila diberi tanggungjawab. Ukhuwwah, cuba muhasabah bagaimana ukhuwwah kita dengan sahabat-sahabat kita.

Cuba soroti rukun-rukun ukhuwwah ini:


1. Ta'aruf (perkanalan jasad, jiwa dan sifat)

"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."
(Al-Hujuraat 49:13)
2. Ta'alluf (Kesatuan hati)

Bagaimana hati kita sudah bersatu jika sahabat kita merasakan mereka dibebankan jika kita memilihnya untuk memberi tanggungjawab.

3. Tafahum (Saling memahami)


Hmm jika betul yang diberi tanggungjawab itu akan terbeban, mengapa kita tak sedar yang dia takkan mampu menerima tanggungjawab itu?

4. Tanashuh (Saling menasihati)

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(Surah Al-'Asr 103: 1-3)"
5. Ta'awun (Saling tolong menolong)

Mungkinkah kita seringkali, membebani sahabat kita sehingga dia hancur, tanpa membantunya dengan "bebanan" yang kita letakkan di atas bahunya?

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya".
(Al-Ma'idah 5:2)
6. Takaful (Merasa senasib)

Hmm takkanlah sahabat kita rasa terbeban, jika dia sendiri nampak sahabat-sahabat lain pun terbeban dengan tanggungjawab yang PIC-nya sebenarnya adalah dia?

7. Itsar (Melebihkan saudara)

Hmm yang ni mungkin kita terlebih expert harini, melebihkan saudara kita dengan semua "hal" yang mana dulunya sahabat-sahabat Rasulullah berebut-rebut untuk terima tanggungjawab yang Rasulullah berikan.


Rasa terlalu banyak tanggungjawab kerja dan study yang sudah menggunung sehinggakan tiada masa lagi untuk dakwah?

Hmm mulia sangatkah kerja dan study yang kita sendiri taktau natijahnya sehinggakan dakwah menyebarkan agama Allah (sunnah Rasulullah) ini kita jadikan part time? Tak suruh jadikan kerja dan study sebagai yang kedua, tapi kenapa tak boleh satukan? Rasulullah mampu memimpin sebuah umat yang gemilang, dalam masa yang sama menjadi mu'allim kepada sahabat-sahabat dengan juga cemerlang. Kita? Check masa yang kita gunakan setiap hari, adakah hak-hak dakwah yang kita sia-siakan dalam penggunaan masa kita seharian?



Wallahua'lam, sama-sama muhasabah...

Tiada ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...